Konsumsi Variasi Karbohidrat :
Orang Jepang dikenal sangat selektif dalam menjaga kadar karbohidrat yang masuk
dalam tubuhnya. Mereka juga selalu memvariasikan makanan yang mengandung
karbohidrat. Tidak seperti kita yang memakan nasi 3 kali sehari, sebagian besar
orang Jepang punya cukup banyak pilihan karbohidrat selain nasi, di antaranya
udon (mie dari beras), soba (mie dari buckle wheat), dan sereal. Hal ini
membantu mereka agar kadar karbohidrat dalam tubuh mereka tidak berlebihan.Menyukai Sayuran :
Orang Jepang sangat suka sayuran. Sudah jadi pengetahuan umum bahwa sayuran sangat bagus bagi kesehatan. Itulah mengapa Jepang memiliki prestasi kesehatan yang terbaik di dunia. Hampir sebagian besar komposisi diet makanan di Jepang adalah sayur, mulai dari acar sayur, salad hingga tumis sayur.
Mengolah Makanan Secara Sederhana :
Cara pengolahan makanan yang sederhana adalah direbus, dipanggang, atau ditumis sebentar. Dan inilah yang dilakukan sebagian besar orang Jepang dalam memasak makanannya. Dengan cara masak seperti ini, makanan tidak akan melalui proses panjang memasak sehingga kerusakan yang terjadi maupun radikal bebas yang terbentuk dari setiap proses memasak akan menjadi sangat minimal. Dan hal ini membuat kualitas makanan terjaga dengan baik.Menguyah Makanan Secara Perlahan :
Kuliner Jepang dikenal sebagai kuliner yang menyajikan makanan dengan sangat
cantik. Faktor kecantikan makanan inilah yang membuat orang Jepang makan lebih
lambat agar bisa menikmati kecantikan sajian makanan itu. Lalu, mengapa
mengunyah makanan secara perlahan bagus untuk kesehatan? Karena otak
membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk menyatakan bahwa perut sudah kenyang,
dan saluran pencernaan pun memiliki waktu yang cukup untuk mencerna dengan baik
setiap masakan yang masuk.
Makan Dengan Porsi-Porsi Kecil :
Orang Jepang terbiasa makan dengan piring dan mangkuk kecil. Sebuah penelitian menemukan fakta bahwa manusia cenderung tidak bisa mengukur apa yang mereka makan dan mereka pun cenderung akan memakan apa pun yang disediakan. Maka, kebiasaan orang Jepang memilih tempat makan mungil ini dipercaya membantu mereka dalam mengontrol porsi makannya. Penyediaan makanan ala Jepang ini (dengan porsi-porsi kecil), membuat seseorang terlatih untuk menakar makanan dan hanya makan sesuai dengan porsi yang dibutuhkan.Berjalan Kaki :
Kebiasaan berjalan kaki sangat baik untuk menurunkan kolesterol jahat (LDL), meningkatkan kolesterol baik (HDL), menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan risiko diabetes militus tipe 2, menjaga berat badan, dan juga meningkatkan mood dan stamina. Dan kebiasaan baik ini bisa dikatakan sudah "mendarah daging" dalam masyarakat Jepang. Berjalan kaki bahkan menjadi salah satu keterampilan survival yang diajarkan pada anak-anak Jepang sedari kecil. Dengan kebiasaan yang dilatih sejak kecil ini, maka setiap orang terbiasa berjalan kaki dengan jarak yang jauh. Orang Jepang minimal menghabiskan 1 jam dalam sehari untuk berjalan.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !